Artikel

Cara Belajar Efektif

Membuat Catatan Belajar
Saat belajar, kita perlu mencatat materi penting. Gunakan kertas atau buku kecil yang mudah dibawa untuk membuat catatan materi tersebut. Buatlah catatan dengan tulisan yang singkat dan mudah dipahami. Saat kita bermain atau berpergian, bisa membuka catatannya.

Disiplin Belajar
Belajar harus dilakukan dengan disiplin. Atur waktu kegiatan dengan sedemikian rupa. Tentukan waktu kegiatan kegiatan seperti bermain, makan dan ibadah, kemudian tentukan waktu khusus untuk belajar.

Belajar dilakukan dengan cara teratur dengan waktu yang cukup. Tidak boleh belajar terlalu lama sehingga merasa kelelahan. Karena belajar berlebihan dapat mengganggu kosentrasi dan kesehatanmu.

Berlatih Mengerjakan Soal
Ukurlah kemampuan kamu dengan cara mengerjakan soal - soal. Jika kamu tidak bisa menyelsaikan soal - soal segera tanyakan kepada orang lain. Kamu bisa menanyakannya kepada teman, kakak, orang tua atau gurumu. Pahami penjelasannya sehingga kamu tidak lagi merasa kesultan jika menemukan soal yang sama. 

Jujur Saat Ulangan
Menjaga kejujuran dalam belajar sangatlah penting. Orang yang tidak jujur berarti telah membohongi dirinya sendiri. Ia tidak percaya pada kemampuannya sendiri. Tidak ada artinya mendapatkan nilai bagus, tetapi dengan cara tidak jujur (mencontek).

Agar sukses saat ulangan, kamu harus rajin belajar, saat malam hari belajar secukupnya, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selalu memberikan petunjuk.








                                                      Kisah Si Tukang Gorengan




Alkisah ada seorang penjual gorengan yang selalu menyisakan buntut singkong goreng yang tak terjual. Dia selalu memberikan sisa gorengan tersebut pada seorang bocah yang sering main di tempatnya mangkal.

Tanpa terasa, sudah lebih dari 20 tahun dia menjalani usahnya itu. Namun tidak ada perubahan yang berarti; usahanya tetap begitu2 saja.

Suatu hari, datang seorang pria membawa mobil mewah, lalu berhenti di depan gerobak gorengannya. Pria itu bertanya, “Ada gorengan buntut singkong, Pak?”

Si tukang gorengan lantas menjawab, “Nggak ada, Mas.”

“Saya kangen sama buntut singkongnya, Pak. Dulu waktu kecil, ketika ayah saya baru meninggal, tidak ada yang membiayai hidup saya. Teman-teman saya mengejek saya karena tidak bisa beli jajanan. Tapi waktu itu, Bapak selalu memberi buntut singkong goreng kepada saya, setiap kali saya main di dekat gerobak bapak,” ujar pria muda itu.

Tukang gorengan terperangah. “Yang saya berikan dulu kan cuma buntut singkong.. Kenapa kamu 
masih ingat saya?”

“Bapak tidak sekadar memberi buntut singkong, tapi juga sudah memberikan kebahagiaan dan harapan buat saya. Saya mungkin tidak bisa membalas budi baik Bapak. Tapi, saya ingin memberangkatkan Bapak ke Tanah Suci. Semoga Bapak bahagia,” lanjut pria itu.

Si tukang singkong goreng hampir tidak percaya. Hanya sebuah kebaikan/sedekah kecil tapi mendatangkan berkah yang begitu besar!

Selalu bersyukur & berbuat baik. Sekecil apa pun, asal ikhlas dan tulus, pasti akan membuahkan kebahagiaan dan keberkahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar